Friday 16 January 2015

Akibat Maksiat (Part 1)

Maksiat membahayakan manusia di dunia dan di akhirat. Hanya Allah yang mengetahui akibat dan pengaruhnya. Walau begitu, dampak maksiat dapat dirasakan oleh pelakunya. 

1. Maksiat Menghalangi Ilmu 

Ilmu adalah sinar yang diletakan Allah di dalam hati. Sebaliknya maksiat memadamkan sinar itu. 
Suatu ketika, Imam Syafi'i duduk di depan imam. Dia membacakan sesuatu yang membuat Imam Malik kagum. Imam malik sangat mengagumi kecepatannya dalam menangkap pelajaran, juga kecerdasannya dan pemahamannya yang sempurna. Imam Malik berkata, "Aku melihat Allah meletakan sinar dalam hatimu. Jangan padamkan sinar itu dengan kegelapan maksiat. 
Imam Syafi'i menjawab, " aku mengeluhkan hapalanku yang jelek kepada Waki'. Ia menasihatiku untuk meninggalkan maksiat. Waki' berkata, 'Ketahuilah, ilmu itu anugrah dan anugrah Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat.'

2. Maksiat Menghalangi Rezeki 

Dalam musnad dikatakan, "seorang hamba tidak mendapatkan rezeki karena dosa yang ia kerjakan."
Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa takwa kepada Allah dapat mendatangkan rezki. Sebaliknya, meninggalkan takwa kepada Allah dapat mendatangkan kekafiran dan kemiskinan.

3. Maksiat Mengundang Kerisauan dan Kesepian dalam Hati

Diantra seorang hamba dan Allah, dalam hatinya, tak ada keseimbangan dan keterkaitan yang disertai dengan kenikmatan mendasar. Kenikmatatan-kenikmatan dunia dan seisinya tak akan mampu mengimbangi keresahan seorang manusia.
Ini sesuatu yang tidak dirasakan, kecuali oleh orang yang hatinya hidup. Orang mati tak merasakan sakit yang ditimbulkan oleh luka. Maksiat dapat membuat keresahan dan keterasingan. Orang berakallah yang memilih ntuk meninggalkan maksiat. 

4. Maksiat Mendatangkan Kesulitan 

Kemaksiat menjadikan seorang menjumpai banyak kesulitan. Ia tidak punya pemecahan, kecuali dengan jalan yang serba sulit. Orang yang bertakwa kepada Allah mendatangkan keringanan. Sedangkan orang yang tidak bertakwa mendapat kesukaran dari Allah dalam setiap urusannya. Sangat mengherankan, jika seorang hamba ketika ia mendapatkan pintu-pintu kebaikan dan kemaslahan tertutup, namun ia tidak mengehatui asal muasalnya.

5. Maksiat Menimbulkan Kegelapan dalam Hati

Abdullah bin Abbas berkata, "Kebaikan memiliki cahaya di wajah, sinar di hati, kelapangan pada rezki, kekuatan pada badan dan kecintaan dari hati banyak orang terhadap dirinya. 

6. Maksiat Melemahkan Hati dan Badan 

Kelemahan pada hati akibat maksiat adalah fakta nyata. Maksiat akan terus-menerus melemahkannya hingga akhir hidupnya. Kekuatan orang mukmin itu terletak pada hati. Setiap kali hatinya menguat, badannya menjadi kuat. Sedangkan orang jahat akan akan rusak. Walaupun berbadan kuat, sesungguhnya ia paling lemah. Saat memerlukan kekuatan, ia dikhianati dan dikelabui oleh kekuatannya sendiriyang sangat ia perlukan. 

7. Maksiat Menghalangi Ketaatan

Hukuman bagi pendosa adalah terhalangnya ia dari mentaati Allah dan terputusnya jalan kebaikan lainnya. Setiap ketaatan lebih baik dari pada dunia dan seisinya. Ibaratnya, seorang laki-laki mengonsumsi suatu makanan yang mendatangkan penyakit yang lama sembuhnya,yang akhirnya mencegahnya dari berbagai macam makanan yang enak dan baik. Allah Maha suci dan Maha Penolong. Hanya Dia yang dapat dimintai pertolongan.

No comments:

Post a Comment